Produktivitas Kerja Klausul Contoh

Produktivitas Kerja. Produktivitas berasal dari bahasa Inggris, product: result, outcome berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan productivity: having the ability make or kreate, creative. Perkataan itu dipergunakan dibahasa Indonesia menjadi produktivitas yang berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu, karena dalam organisasi. kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan tujuannya menurut Xxxxxxxxxxxx (dalam Xxxxxx dan T.B. Astuti, 2012). Menurut Xxxxxan (2002) produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal. Menurut Xxxxxxx (dalam Wibowo, 2008) produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan produktivitaas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu. Xxxxxx Xxxxxxxxx (2008) mengemukakan bahwa produktivitas kerja dapat diartikan sebagai hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. Dalam hal ini, semakin tinggi produksi yang dihasilkan dalam waktu yang semakin singkat, maka dapat dikatakan bahwa tingkat produktivitasnya mempunyai nilai yang tinggi, dan begitu pula sebaliknya. Tinggi rendahnya produktivitas kerja pegawai berhubungan dengan beberapa faktor baik yang berkaitan dengan pegawai itu sendiri, seperti lingkungan/kebijakan dari pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan perhatian pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Menurut Xxxxx Xxxxxxxx (dalam Delpi Alpino, 2017) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu:
Produktivitas Kerja. 2.1.1 Definisi Produktivitas Menurut Xxxxxxxx (2003:94) produktivitas kerja ialah perbandingan antara keseluruhan sumber daya (input) yang dipergunakanan dengan hasil yang dicapai (output). Meningkatnya produktivitas dapat terjadi karena adanya peningkatan efisiensi waktu, bahan, tenaga, sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan kualitas dari para pekerja. Menurut Siagian (2008:24) produktivitas kerja merupakan kemampuan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat menghasilkan keluaran yang maksimal. Produktivitas ialah usaha (effort) dan keinginan (the will) dalam diri manusia untuk terus-menerus memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dan hidupnya. Menurut Dewan Produktivitas Nasioanl (dalam Xxxxxxxxxxxx, 2009:57) Produktivitas merupakan sikap mental dengan anggapan bahwasanya kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan kehidupan esok hari harus lebih baik dari hari ini. Xxxxxxxxxxxx (2009:58) membagi produktivitas menjadi dua arti yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berkaitan dengan perbandingan antara masukan dengan kenyataan atau proses pekerjaan tersebut dilaksanakan. Sedangkan, efektivitas berkaitan dengan pencapaian target maksimal yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas dan waktu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya produktivitas kerja merupakan perbandingan antara sumber daya yang digunakan dengan hasil kerja yang ingin dicapai. Produktivitas kerja adalah kemampuan pekerja untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja berupa barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu.
Produktivitas Kerja. Pengukuran produktivitas pekerja penyortir edamame diperoleh dengan mengambil rata-rata hasil sortasi semua responden selama satu minggu kerja atau
Produktivitas Kerja. Pengukuran produktivitas kerja dilakukan dengan membandingkan hasil sortasi setiap pekerja dalam satuan kilogram per satuan waktu harian (kg/hari) dengan rata-rata produktivitas kerja semua responden selama 6 hari kerja yaitu sebesar 8,4 kg/hari. Data hasil produktivitas kerja diperoleh dengan menimbang hasil sortasi edamame setiap hari. Kategori tingkat produktivitas kerja dibagi menjadi 2 yaitu tingkat produktivitas rendah dan tingkat produktivitas tinggi. Dimana dalam hasil penelitian ini, lebih dari setengah pekerja penyortir edamame dapat mencapai produktivitas tinggi. Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor alam dan kapasitas kerja pekerja. Ketika hasil budidaya edamame berlebih, maka produksi PT. Mitratani Dua Tujuh juga ikut meningkat, sehingga target yang diberikan pada pekerja juga akan meningkat dan mengakibatkan pekerja harus bekerja lebih optimal agar pekerjaan dapat terselesaikan. Selain itu tinggi rendahnya hasil budidaya edamame akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan setiap masa panen. PT. Mitratani Dua akan memprioritaskan pekerja dengan riwayat produktivitas tinggi dari pada mempekerjakan pekerja dengan produktivitas rendah. Hal tersebut dapat menjadi motivasi pekerja untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Dari hasil penelitian diketahui 25 responden masih memiliki produktivitas rendah atau dibawah rata-rata hal ini dapat dimungkinkan terjadi karena produktivitas kerja juga dipengaruhi oleh kapasitas kerja yang dimilikinya seperti status gizi, usia, tingkat pendidikan, masa kerja, jenis kelamin, motivasi kerja, keterampilan dan kondisi kesehatan (Suma’mur, 2014:123).

Related to Produktivitas Kerja

  • PEMBAGIAN HASIL LIKUIDASI Dalam hal masih terdapat dana hasil likuidasi yang belum diambil oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau terdapat dana yang tersisa setelah tanggal pembagian hasil likuidasi kepada Pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan oleh Xxxxxxx Investasi, maka:

  • SURAT KONFIRMASI KEPEMILIKAN UNIT PENYERTAAN Surat Konfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang menunjukkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan dalam BATAVIA DANA OBLIGASI ULTIMA. Surat konfirmasi kepemilikan akan dikirimkan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah pembelian atau penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA OBLIGASI ULTIMA. Penyampaian Surat Konfirmasi Tertulis Kepemilikan Unit Penyertaan BATAVIA DANA OBLIGASI ULTIMA kepada pemegang Unit Penyertaan sebagaimana dimaksud di atas dapat dilakukan melalui;

  • PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN (halaman ini sengaja dikosongkan)

  • ALOKASI BIAYA JENIS % KETERANGAN

  • Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik Perubahan kondisi ekonomi global negeri sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia karena Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka. Demikian pula halnya dengan perubahan kondisi dan stabilitas politik dalam negeri. Selain itu, perubahan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia juga mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan, baik yang tercatat pada Bursa Efek maupun perusahaan yang menerbitkan instrumen pasar uang, yang pada akhirnya mempengaruhi nilai Efek Bersifat Utang yang diterbitkan perusahaan tersebut.

  • Risiko Likuiditas Dalam hal terjadi tingkat penjualan kembali (redemption) oleh Pemegang Unit Penyertaan yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang pendek, pembayaran tunai oleh Manajer Investasi dengan cara mencairkan portofolio MANDIRI INVESTA DANA SYARIAH dapat tertunda. Dalam kondisi luar biasa (force majeure) atau kejadian-kejadian (baik yang dapat maupun tidak dapat diperkirakan sebelumnya) diluar kekuasaan Manajer Investasi, penjualan kembali dapat pula dihentikan untuk sementara sesuai ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Peraturan OJK.

  • Risiko Perubahan Peraturan Perubahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau perubahan atau perbedaan interpretasi peraturan perundang-undangan yang material terutama di bidang perpajakan atau peraturan khususnya di bidang pasar uang dan pasar modal dapat memengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh Xxxxx Xxxx dan penghasilan yang mungkin diperoleh pemegang unit penyertaan.