Giro Klausul Contoh

Giro a. Bank akan menerbitkan cek, bilyet giro atau sarana perintah lainnya sesuai permintaan Nasabah (“Media Penarikan”). b. Nasabah setuju untuk mencantumkan contoh tanda tangan sebagai media pencocokan dalam melakukan Penarikan Dana atau instruksi lainnya. c. Nasabah setiap waktu wajib menjaga dengan baik media penarikan dan mencegah Media Penarikan dikuasai oleh pihak yang tidak berwenang, dipalsukan, atau digandakan sehingga dapat menyebabkan tindakan kejahatan. d. Apabila Media Penarikan hilang atau tidak diketahui keberadaannya, maka Xxxxxxx wajib memberitahukan Bank segera setelah diketahuinya. Pemberitahuan ini wajib dilakukan secara tertulis disertai surat keterangan kehilangan dari Kepolisian atau dalam bentuk dan cara lain yang dapat diterima oleh Bank. e. Setiap penyalahgunaan Media Penarikan merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari nasabah.
Giro a. Bank akan menerbitkan cek, bilyet giro atau sarana perintah lainnya sesuai permintaan Nasabah (“Media Instruksi”). b. Nasabah wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai cek dan/atau bilyet giro, antara lain mengenai penandatanganan cek dan/atau bilyet giro, pelunasan bea meterai, serta penarikan cek dan/atau bilyet giro. x. Xxxxxxx bertanggung jawab atas penarikan cek dan/atau bilyet giro termasuk blanko cek dan/atau bilyet giro yang diperoleh dari Bank d. Nasabah wajib menyediakan dana yang cukup pada rekening Giro paling kurang sebesar nominal nilai cek dan/atau bilyet giro yang masih beredar. e. Nasabah tidak akan melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong dengan alasan apapun. f. Nasabah wajib mengembalikan seluruh sisa blanko cek dan/atau bilyet giro kepada Bank jika hak penggunaan cek dan/atau bilyet gironya dibekukan, identitas Nasabah dicantumkan dalam DHN, atau Rekening Giro Nasabah ditutup atas permintaan Nasabah sendiri. Apabila terdapat cek dan/atau bilyet giro yang telah beredar pada saat penutupan Rekening Giro, Nasabah wajib menyediakan sejumlah dana sebagai titipan pada Bank, yang oleh Bank ditempatkan dalam bentuk rekening khusus, untuk penarikan cek dan/atau bilyet giro yang terlanjur beredar tersebut. g. Nasabah wajib melaporkan pemenuhan kewajiban penyelesaian penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong kepada Bank selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal penolakan. x. Xxxxxxx membebaskan Bank dari segala tuntutan hukum atas setiap konsekuensi hukum yang timbul akibat penolakan cek dan/atau bilyet giro kosong yang dilakukan oleh Nasabah.
Giro. Giro per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 27.223.163.102, terdiri dari : Giro - Xxxxx Xxxxxxxx 1.339.624.719 - Pihak Ketiga 00.000.000.000 Beban bunga giro pada tahun 2019 sebesar Rp 1.545.454.421,- Akun ini merupakan saldo rekening giro nasabah dalam mata uang Rupiah yang dapat ditarik setiap saat. Suku bunga rata-rata sebesar 5,68% pertahun. Pada Tanggal 31 Desember 2019 saldo giro yang diblokir berjumlah Rp 330.266.258,-
Giro. 28.1 Perkhidmatan GIRO merupakan sebahagian daripada Perkhidmatan GIRO Antarabank Bank yang dilaksanakan melalui Sistem GIRO yang membolehkan Pelanggan mengekalkan akaun- akaun dengan institusi kewangan yang mengambil bahagian untuk membuat pembayaran antara bank atau mengumpul pembayaran kepada dan daripada akaun-akaun yang dikekalkan dengan institusi kewangan yang terlibat di mana dibenarkan. 28.2 Jika Pelanggan membenarkan Bank untuk membuat pembayaran kepada akaun mana-mana orang menurut arahan yang diberikan oleh Xxxxxxxxx dan untuk mendebitkan akaun Pelanggan melalui Perkhidmatan GIRO ini, Bank berhak untuk memproses arahan tersebut. Pelanggan akan memastikan bahawa akaun benefisiari atau akaun pengumpul mampu menerima pembayaran dan/atau kutipan dana melalui Sistem GIRO. 28.3 Sebarang arahan daripada Pelanggan untuk membuat pembayaran melalui perkhidmatan GIRO ini: (a) pembayaran mesti didebitkan daripada akaun(-akaun) Ringgit Pelanggan yang disimpan dengan Bank yang mempunyai dana yang mencukupi; (b) adalah tertakluk kepada had yang ditetapkan oleh Bank dari semasa ke semasa dan tertakluk kepada akaun yang dijalankan dengan memuaskan. Bank boleh (tetapi tidak diwajibkan) menolak semua atau mana-mana bahagian daripada arahan Pelanggan, jika akaun Pelanggan mempunyai atau mungkin akan mempunyai dana yang tidak mencukupi untuk melaksanakan dengan sepenuhnya sebarang arahan; (c) hendaklah mengikut cara dan bentuk yang mungkin akan ditetapkan oleh Bank dari semasa ke semasa dan dilanggan oleh Pelanggan dan hendaklah merangkumi Maklumat yang diperlukan oleh Bank; dan (d) mesti diterima sekurang-kurangnya satu (1) Hari Perniagaan penuh sebelum hari di mana pembayaran dibuat atau tempoh pemotongan lain yang ditetapkan oleh Bank dari semasa ke semasa. Di mana arahan diterima selepas tempoh masa yang ditetapkan, arahan akan diproses pada Hari Perniagaan berikutnya atau pada hari lain yang ditentukan oleh Bank mengikut budi bicara mutlaknya. 28.4 Bank tidak akan bertanggungjawab untuk memaklumkan kepada Pelanggan:- (a) sebarang debit dan/atau kredit yang berkuatkausa; (b) penolakan (jika ada) sebarang arahan atau keputusan pengiriman wang daripada akaun Pelanggan kepada akaun benefisari atau akaun pengumpul(-pengumpul). 28.5 Pelanggan hendaklah bertanggungjawab sepenuhnya ke atas kebenaran, kesempurnaan dan ketepatan arahan Pelanggan dan Maklumat, dan bahawa akaun benefisiari atau akaun pengumpul boleh menerima pembayaran dan/atau pengumpulan dana melalui Sis...
Giro. Giro per 30 September 2020 adalah sebesar Rp 00.000.000.000,- terdiri dari: dalam Rupiah Giro - Pihak Berelasi 2.633.180.237 - Pihak Ketiga 00.000.000.000 Beban bunga giro pada tahun 2020 adalah sebesar Rp1.228.286.285,- Akun ini merupakan saldo rekening giro nasabah dalam mata uang Rupiah yang dapat ditarik setiap saat. Suku bunga rata-rata sebesar 0,32% per tahun. Pada tanggal 30 September 2020 saldo giro yang diblokir berjumlah Rp12.642.719,-. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang wajar (arm's length principle).
Giro a. Bank akan menerbitkan cek, bilyet giro atau sarana perintah lainnya sesuai permintaan Nasabah (“Media Instruksi”). b. Nasabah wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai cek dan/atau bilyet giro, antara lain mengenai penandatanganan cek dan/atau bilyet giro, pelunasan bea meterai, serta penarikan cek dan/atau bilyet giro. c. Nasabah bertanggung jawab atas penarikan cek dan/atau bilyet giro termasuk blanko cek dan/atau bilyet giro yang diperoleh dari Bank d. Nasabah wajib menyediakan dana yang cukup pada rekening Giro paling kurang sebesar nominal nilai cek dan/atau bilyet giro yang masih beredar. e. Nasabah tidak akan melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong dengan alasan apapun. f. Nasabah wajib mengembalikan seluruh sisa blanko cek dan/atau bilyet giro kepada Bank jika hak penggunaan cek dan/atau bilyet gironya dibekukan, identitas Nasabah dicantumkan dalam DHN, atau Rekening Giro Nasabah ditutup atas permintaan Nasabah sendiri. Apabila terdapat cek dan/atau bilyet giro yang telah beredar pada saat penutupan Reken- ing Giro, Nasabah wajib menyediakan sejumlah dana sebagai titipan pada Bank, yang oleh Bank ditempatkan dalam bentuk rekening khusus, untuk penarikan cek dan/atau bilyet giro yang terlanjur beredar tersebut. ship at the time of the Funds Withdrawal through the cashier or provide other instructions to the Bank relating to a savings Account.
Giro a. Giro Rupiah Merupakan produk Bank “X” yang berupa rekening koran bagi pribadi atau perusahaan guna mendukung aktivitas bisnis yang memberikan beberapa keuntungan, diantaranya kemudahan dalam penarikan, pembayaran dengan Cek dan Bilyet Giro, pembukaan rekening, pencairan ataupun penyerahan Cek atau Bilyet Giro disemua Kantor Cabang, dengan kenyamanan bertransaksi, dan tentunya jasa giro yang progresif dan kompetitif. b. Giro Valas Merupakan simpanan pihak ketiga kepada bank dalam bentuk Valuta Asing yang penarikannya tidak menggunakan cek tetapi dilakukan dengan menyerahkan amanat tertulis yang ditandatangani oleh pemilik giro.

Related to Giro

  • KETERANGAN SINGKAT MENGENAI BANK KUSTODIAN PT Bank HSBC Indonesia (dahulu dikenal sebagai PT Bank Ekonomi Raharja) telah beroperasi di Indonesia sejak 1989 yang merupakan bagian dari HSBC Group dan telah memperoleh persetujuan untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai Kustodian di bidang Pasar Modal dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. KEP-02/PM.2/2017 tertanggal 20 Januari 2017. PT Bank HSBC Indonesia telah menerima pengalihan kedudukan, hak dan kewajiban sebagai Bank Kustodian dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta yang merupakan kantor cabang bank asing yang telah beroperasi sebagai Bank Kustodian sejak tahun 1989 di Indonesia dan merupakan penyedia jasa kustodian dan fund services terdepan di dunia.

  • Ketentuan Kerahasiaan Dan Keamanan Data Dan/ Atau Informasi Pribadi Konsumen adalah ketentuan-ketentuan mengenai kerahasiaan dan keamanan data dan/atau informasi pribadi konsumen sebagaimana diatur dalam POJK tentang Perlindungan Konsumen dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 14/SEOJK.07/2014 tanggal 20 Agustus 2014, tentang Kerahasiaan Dan Keamanan Data Dan/Atau Informasi Pribadi Konsumen, beserta penjelasannya, dan perubahan-perubahannya dan penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

  • Istilah Dan Definisi Istilah dan definisi yang digunakan dalam Propektus ini mengacu dan mempunyai arti yang sama dengan definisi yang terdapat dalam Undang- undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya, kecuali bila secara tegas dinyatakan lain.