Beban Pokok Penjualan. (Dalam Jutaan Rupiah)
Beban Pokok Penjualan. Perbandingan Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Beban Pokok Penjualan. Xxxx Xxxx-lain 00.000.000.000 00.000.000.000 Laba (Rugi) Tahun Berjalan/Pendapatan Usaha 23,13% 13,64% Utang Usaha Liabilitas Sewa 2.043.360.000 1.532.024.687 Utang Pajak 6.151.604.173 4.805.752.583 Pendapatan Diterima di Muka 638.522.189.638 537.431.055.620
More Definitions of Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan. (108,936,024) (72,776,096) (149,129,699) (147,272,605)
Beban Pokok Penjualan. Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Perseroan tidak membukukan Beban Pokok Penjualan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2020 dan 31 Juli 2019, karena Perseroan tidak melaksanakan kegiatan Penjualan. Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2020 dibandingkan dengan periode 12 (dua belas bulan) yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Perseroan tidak membukukan Beban Pokok Penjualan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2020 dan periode 12 (dua belas) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang merupakan dampak dari terminasi XXX XXX Xxxxx Sele oleh Xxxxxxxxx EP dan pelapasan tambang granit pada awal 2018. Dibandingkan dengan tahun 2018, . Jumlah Beban Pokok Penjualan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp. 00.000.000.000,- yang merupakan penjualan pada sektor migas dan perbaikan sumur sebesar Rp. 00.000.000.000,- dan Amoortisasi asset minyak dan gas bumi sebesar Rp. 492.205.178,- dalam rangka pemulihan asset minyak dan gas bumi untuk pengembangan eksploitasi komersial atau penjualan interst tersebut, pencadangan dilakukan untuk menutupi kerugian. Sedangkan pada periode 12 (dua belas) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan tidak membukukan beban pokok penjualan yang merupakan dampak dari terminasi XXX XXX Xxxxx Sele oleh Xxxxxxxxx EP dan pelepasan tambang granit pada awal tahun 2018. Dikemudian hari setelah Perseroan mengkonsolidasikan laporan keuangan WL maka Beban Pokok Penjualan WL, untuk periode 7 bulan yang berkahir pada tanggal 31 Juli 2020 Beban Pokok Pendapatan WL tercatat sebesar Rp. 00.000.000.000,- Perseroan tidak membukukan Laba Bruto untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2020 dan 31 Juli 2019, karena Perseroan tidak melaksanakan kegiatan Penjualan.
Beban Pokok Penjualan. Periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2020 dibandingkan dengan periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019
Beban Pokok Penjualan. Peningkatan beban pokok penjualan meningkat sebesar 33,2% atau Rp11.490.204 juta terutama disebabkan oleh peningkatan harga beli bahan baku untuk mendukung penjualan. Laba kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp10.956.900 juta, meningkat sebesar 86,4% atau Rp5.079.684 juta dibandingkan laba kotor untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020. Peningkatan laba kotor disebabkan oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 41,0% yang terutama dikontribusi dari peningkatan harga jual rata-rata dan kuantitas penjualan.
Beban Pokok Penjualan. Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 adalah sebesar Rp68.947.150.923 dimana terdapat kenaikan Beban Pokok Penjualan sebesar Rp22.434.238.254 atau sebesar 48,23% bila dibandingkan dengan Beban Pokok Penjualan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 yaitu sebesar Rp46.512.912.669. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan.
Beban Pokok Penjualan. Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp94.513.096.094 dimana terdapat kenaikan Beban Pokok Penjualan sebesar Rp25.189.567.285 atau sebesar 36,34% bila dibandingkan dengan Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 00.000.000.000. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan. MEDIA INDONESIA JUMAT 15 DESEMBER 2023 I HALAMAN 9
Beban Pokok Penjualan. Tabel berikut merupakan beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2018 dan 2017 serta tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016. Pemakaian bahan baku 5.290.653 6.163.851 9.843.986 6.697.146 Beban tenaga kerja langsung 144.816 146.531 228.159 180.634 Beban pabrikasi 323.985 310.049 499.910 461.788 *tidak diaudit Laba bruto Perseroan pada tanggal 31 Juli 2018 adalah sebesar Rp 516.275 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 389.068 juta atau sebesar 42,97% dibandingkan dengan laba bruto pada 31 Juli 2017 sebesar Rp 905.343 juta. Secara persentase terhadap beban pokok penjualan, laba bruto perseroan pada periode Juli 2017 sebesar 13,48% turun menjadi 9,02% pada periode Juli 2018. Penurunan laba bruto ini terutama disebabkan oleh penurunan rata-rata SICOM seperti yang sudah dijelaskan pada akun Penjualan Neto. Laba bruto Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp1.355.477 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 688.753 juta atau sebesar 103,30% dibandingkan dengan laba bruto pada 31 Desember 2016 sebesar Rp666.724 juta. Secara persentase terhadap beban pokok penjualan, laba bruto perseroan pada tahun 2016 sebesar 9,49% naik menjadi 12,61% pada tahun 2017. Peningkatan laba bruto ini terutama disebabkan oleh peningkatan rata-rata SICOM seperti yang sudah dijelaskan pada akun Penjualan Neto. Laba neto periode berjalan Perseroan pada tanggal 31 Juli 2018 adalah sebesar Rp 98.952 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 230.761 juta atau sebesar 69,99% dibandingkan dengan laba neto periode berjalan pada 31 Juli 2017 sebesar Rp 329.713 juta. Faktor penurunan ini disebabkan karena penurunan secara volume penjualan dari 312.546 ton untuk periode Juli 2017 menjadi 308.545 ton untuk periode Juli 2018 serta penurunan rata-rata harga jual SIR dari USD 1,7/kg pada periode Juli 2017 menjadi USD 1,4/kg pada periode Juli 2018. Laba neto tahun berjalan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 423.186 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 213.266 juta atau sebesar 101,59% dibandingkan dengan laba (rugi) neto tahun berjalan pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 209.920 juta. Peningkatan ini disebabkan karena pada tahun 2017, volume penjualan meningkat dari 434.976 ton pada tahun 2016 menjadi 530.273 ton. Selain itu rata-rata harga jual SIR juga mengalami kenaikan dari USD 1,4/kg pada tahun 2016 menjadi USD 1,7/kg pada tahun 2017. Tabel berikut merupakan rugi komprehensif lain Perseroan...