HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. Permasalahan mitra terletak pada laporan keuangan yang dihasilkan tiap periode. Adapun masalah pada laporan keuangannya adalah akun PPN masukan dan PPN keluaran tidak dapat ditelusuri ke General Ledger dan bukti pendukung, Nilai awal periode yang tidak sama dengan periode sebelumnya.untuk mempercepat rekonsiliasi data dan meningkatkan keahlian staf akuntansi program ini, tim FEB Untar akan memberikan bantuan rekonsiliasi data kepada staf akuntansi. Bantuan rekonsiliasi data akan diberikan dalam pengolahan data transaksi dan data PPN 2 (dua bulan) yaitu data transaksi dan data PPN bulan Juni Juli 2023, dan diharapkan selesai di awal bulan September 2023, dimana pada bantuan rekonsiliasi data ini para staf akuntansi langsung diajarkan pemahaman dan praktek rekonsiliasi data tersebut supaya bisa menghasilkan laporan keuangan yang sesuai SAK ETAP Atas analisis situasi dan permasalahan entitas, Xxx PKM FEB Universitas Tarumanagara mempunyai solusi dengan memberikan bantuan rekonsiliasi termasuk review data terhadap kemungkinan adanya Kesalahan dalam penulisan angka atau perhitungan data omzet penjualan, pembelian, retur, pelunasan dipercepat. Adanya perbedaan antara omzet yang terdapat di PPh dengan PPN timbul disebabkan terdapat kesalahan dalam penulisan atau dalam perhitungan pada saat pembuatan faktur pajak atau pada saat pembuatan faktur pajak serta pengisian SPT Masa PPN. Dengan demikian, rekonsiliasi atas PPN dilakukan oleh PKP rutin setiap bulannya, dikarenakan jika terdapat perbedaan maka akan lebih mempermudah dalam menelusuri nya dan dapat lagsung diperbaiki. Apabila terdapat penjualan kredit, maka PKP selaku mitra penjual yang akan menunda dalam pembuatan faktur pajak keluaran sampai dengan akhir bulan berikutnya, dari setelah bulan dari dilakukannya penyerahan BKP. Penundaan dalam pembuatan faktur pajak ini dilakukan ketika PKP belum menerima AR/ Piutang Usaha. Dengan hal ini, menyebabkan adanya selisih omzet antara SPT PPh serta PPN terutama dalam penjualan kredit yang telah dilakukan pada saat akhir tahun buku. Pada setiap periode closing, terjadi Permasalahan mitra Laporan keuangan yang tidak cocok antara fiscal dan Laporan keuangan, komersil, yang mungkin dikarenakan adanya perbedaan waktu pencatatan, dan yang disebabkan karena proses akuntansi dan pencatatannya (PSAK ETAP ) yang berlaku di Indonesia. Mengacu pada permasalahan di atas, tim FEB Untar akan menawarkan solusi yaitu Rekonsiliasi bulanan atas review atas kemungkinan tidak tercatatnya ...
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. 1.Penyampaian Materi Kewirausahaan Motivasi kewirausahaan yang masih lemah menjadi satu kendala bagi panti asuhan dalam menumbuhkan kemandirian berwirausaha. Pelatihan motivasi kewirausahaan menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan jiwa kemandirian dan kematangan emosi dalam berwirausaha. Dengan menumbuhkan motivasi wirausaha, peserta diharapkan memiliki cara pandang positif tentang kewirausahaan dan mampu melaksanakan berbagai kiat untuk mencapai tujuan wirausaha mandiri. Kegiatan awal yang dilakukan untuk menyentuh aspek motivasi usaha yang dilakukan adalah kegiatan ceramah kewirausahaan tentang motivasi wirausaha. Kegiatan ceramah ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 2 Mei 2021,. Materi disampaikan oleh Ibu Xxxxxxdini dan ibu Kurniati dan dibantu oleh satu orang mahasiswa. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Panti Asuhan Muhammadiyah Pejuang, sebanyak kurang lebih 20 orang adik-adik panti asuhan Muhammadiyah turut hadir dalam kegiatan webinar tersebut. Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempuyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan peluang usaha dalam pikrannya, dia dapat mandiri dalam usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Sebelum itu dilakukan, seorang wirausaha harus terlebih dahulu terampil membuat produk sesuai dengan spesifikasinya, sehingga produknya dapat diterima pasar kelak. Remaja Putri Panti Asuhan Menjadi Berminat untuk Berwirausaha Setelah Mendapatkan Ketrampilan dan motivasi dalam berwirausaha.
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. 4.1 Motivasi Kewirausahaan 16
4.2 Pelatihan Pembuatan Minuman Sehat 17
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. 4.1 [……………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………dst
4.2 [……………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………dst
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. 4.1. Luaran yang Ingin Dicapai Luaran wajib dari PKM ini akan dipublikasikan dalam acara Seminar Pengabdian Masyarakat (SENAPENMAS) UNTAR tahun 2022. Target capaian dari PKM ini adalah membantu KPP dalam tugas pelaporan SPT para WPOP dosen dan civitas Universitas Tarumanagara serta umum. Selain itu, kegiatan ini merupakan salah bentuk peran serta Untar untuk masyarakat umum sesuai bidang dan keahlian para dosen serta mahasiswa Relawan Pajak.
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. A. Profile Sekolah dan Siswa Insan Rabbany
B. Model IPTEKS Yang akan Ditransper Kepada Mitra
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. Dalam mengwujudkan keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang layak, setiap orang ingin berwiraswasta yang artinya mempunyai usaha yang maju. Dalam melakukan usaha, setiap orang mengalami kendala dan tidak gampang menjalankannya. Sehingga dibutuhkan skill, bakat, ilmu pengetahuan, agar kelansungan usaha berjalan dengan lancar. Ilmu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang wiraswasta, adalah ilmu akuntansi. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi bisnis yang mempunyai nilai moneter dan mempersentasikan hasilnya (Agoes dan Xxxxxx, 2019). Menurut Xxxxx (2017), dasar-dasar akuntansi menjadi salah satu mata pelajaran yang ada dalam bidang kompetensi keahlian akuntansi. Hasil definisi ini, dapat disimpulkan bahwa aktivitas akuntansi merupakan sistem informasi yang mencakup tiga aktivitas, yaitu mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan. Mengidentifikasi adalah menetapkan kejadian ekonomi atau transaksi bisnis dalam perusahaan. Mencatat artinya mencatat transaksi-transaksi sehari- hari ke dalam catatan akuntansi, sampai menghasilkan laporan keuangan. Mengkomunikasikan adalah menyampaikan laporan keuangan kepada pihak pengguna laporan untuk mengambil suatu keputusan bagi kelangsungan usahanya. Pihak pengguna terdiri dari pihak eksternal maupun internal, seperti direksi, pemegang saham, investor, instansi pemerintah, dan masyakarat. Setidaknya dengan adanya pembekalan ilmu tersebut, seorang wiraswasta, mengerti tentang jurnal-jurnal akuntansi yang berkaitan dengan usahanya. Kalau usaha jasa, dia harus mengerti tentang akun-akun yang terdapat di jasa tersebut, sedangkan untuk usaha dagang, harus mengerti tentang akun usaha dagang. Sehingga dengan adanya bekal ilmu tersebut, dapat mengetahui laba atau rugi usaha dia secara keseluruhan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi kami dalam memberikan penyuluhan pentingnya dasar-dasar akuntansi, karena dengan adanya pengetahuan akuntansi, kita dapat menjalankan bisnis dengan baik. Tanpa adanya pengetahuan tentang akuntansi, bisnis tidak berjalan dengan baik. Siswa siswi dalam mempelajari konsep dasar akuntansi, adalah mulai dari pengertian, persamaan dasar akuntansi, serta menganalisis transaksi. Hal ini merupakan faktor dasar, supaya para siswa tertarik dalam pelajaran akuntansi. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia dituntut untuk menjadi masyarakat yang berpendidikan, untuk menguasai berbagai macam ilmu dan pengetahuan serta ...
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. Data Pribadi, sebagaimana dengan yang diamanatkan definisinya dalam Rancangan Undang Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP), dan kemudian disahkan menjadi Undang Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) pada tahun 2022, terkhususnya Pasal 1 ayat (1) merupakan “Data tentang orang perseorangan yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau nonelektronik”. Kemudian, yang dimaksud dengan Perlindungan Data Pribadi pada Pasal 1 ayat (2), adalah “ Keseluruhan upaya untuk melindungi Data Pribadi dalam rangkaian pemrosesan Data Pribadi guna menjamin hak konstitusional subjek Data Pribadi”. Dari kedua definisi yang sudah dipaparkan, dapat diketahui seberapa esensialnya menjaga informasi-informasi sensitif yang disimpan dalam handphone, laptop, komputer, dan objek penyimpan data lainnya. Jika kita telusuri dalam substansi yang termuat dalam Pasal 28G UUD 1945 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi,” maka dapat kita simpulkan bahwa penggunaan teknologi digital sepatutnya menitikberatkan pada peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memudahkan mobilitas sosial rakyat dalam bertransaksi, bersosialisasi, media hiburan, dan berbagai aktivitas lainnya. Terdapat begitu banyak informasi yang kita distribusikan kepada orang lain dalam bersosialisasi sehari-harinya. Oleh sebab itu, fluktuasi data yang menyangkut kehidupan pribadi kita sangat mudah ditransmisikan melalui dunia maya. Identitas diri seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), data Kartu Keluarga dan KTP, tidak luput hingga foto-foto serta dokumen pribadi kita yang bersifat privat pun berada dalam posisi rentan sehingga membutuhkan pengawasan serta perlindungan maksimal. Semakin maju dan modern kehidupan masyarakat, maka semakin maju dan modern pula jenis dan modus operandi kejahatan yang terjadi di masyarakat (Xxxx Xxxxxxxxxxx, 2012). Seperti pada saat ini, sedang marak terjadi kasus pembobolan data pribadi yang merugikan banyak pihak. Dilansir dari CNN Indonesia, pada tahun 2020, Tokopedia dilaporkan mengalami peretasan hingga 91 juta akun pengguna dan 7 juta akun penjual berhasil diambi...
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang teori dan cara mengitung pajak penghasilan pasal 21 di SMA Bunda Hati Kudus, yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan, pertemuan pertama tanggal 08 Maret kelas 11 IPS 1 dan pertemuan selanjutnya pada tanggal 09 Maret 2023 kelas 11 IPS 2 yang membahas tentang pajak penghasilan pasal 21. Kegiatan mengajar di SMA Bunda Hati Kudus diikuti oleh 20 orang siswa setiap kelasnya. Pada saat kegiatan berlansung, kami menjelaskan teori tentang pajak penghasilan pasak 21 kepada peserta didik SMA Bunda Hati Kudus yang bertujuan untuk membuat siswa memahamin konsep dan tahap-tahap pajak penghasilan pasal 21, sehingga siswa memiliki gambaran awal untuk mengerjakan soal, setelah itu baru diberikan soal latihan dan membahasnya bersama-sama. Pertemuan yang dilakukan membahas tentang bagaimana cara menghitung pajak penghasilan pasal 21 dengan tujuan siswa memiliki gambaran bagian awal dari pajak pasal 21 untuk masuk ke latihan soal. Tahap selanjutnya siswa SMA Bunda Hati Kudus, kami memberikan kuis yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah diberikan. Setelah melakukan pembahasan teori dan perhitungan pajak penghasilan pasal 21, siswa SMA Bunda Hati Kudus diberikan latihan soal tentang pajak penghasilan pasal 21. Setelah melakukan pembahasan soal, siswa SMA Bunda Hati Kudus akan memiliki wawasan dan pengetahuan yang baru dalam menghitung pajak penghasilan pasal 21. Kegiatan yang terdapat dalam gambar 1.1, memberikan dampak yang positif dari kepala sekolah, guru- guru dan peserta didik sekolah. Adanya pelatihan ini, minat mereka untuk melanjutkan perguruan tinggi sangat tinggi dan ilmu yang didapat bertambah, yang selama ini belum diajarkan disekolah, dapat dipakai oleh peserta didik. Sangat diharapkan juga kegiatan pelatihan pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan ditahun berikutnya dengan soal dan materi yang berbeda. Gambar 1.1
HASIL DAN LUARAN YANG DI CAPAI. Kegiatan pemeriksaan kadar gula darah dilakukan pada hari Jumat, tanggal 11 Mei 2023 pukul 13.00-16.00 di Pejagalan Jakarta Barat. Mitra kegiatan adalah dewasa muda berusia 20-65 tahun dan dikeluarga terdapat riwayat darah tinggi serta diabetes melitus. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu dilakukan menggunakan glukometer dengan pemeriksaan kadar gula darah kapiler. Peserta diperiksa tekanan darah, berat badan serta tinggi badan. Xxx pengabdian mengedukasi terkait pentingnya melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala serta pengaturan kadar gula darah. Hasil pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan kadar gula darah dapat dilihat pada tabel 1. Pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan kadar gula darah diikuti 21 orang, yang terdiri peserta laki-laki 12 (57,2%) dan perempuan 9 (42,8%). Usia peserta pengukuran kadar gula darah dan penyuluhan berkisar 40-68 tahun. Berat badan peserta berkisar 45-74 kg dan tinggi badan 155-167 cm. Acuan kadar glukosa darah sewaktu normal yaitu < 200 mg/dl sedangkan kadar glukosa darah sewaktu naik ≥ 200 mg/dl. (Perkeni, 2021). Hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu berkisar 108-468 mg/dl. Peserta dengan kadar gula darah sewaktu normal yaitu 17 peserta (81%) dan tinggi sebesar 4 (9 %). Peserta yang tekanan darah normal 1 (4,8 %), prehipertensi 5 (23,8%) dan hipertensi 15 (71,4 %). Status gizi peserta didapatkan normal 17(81%), berat badan lebih 2 (9,5%) dan obesitas 2 (9,5%). Ianktivitas fisik, gaya hidup sedentary, makanan siap saji, ketidakpedulian melakukan pemeriksaan kadar gula darah, tekanan darah secara rutin membuat kadar gula darah, tekanan darah tidak terkontrol sehingga resiko diabetes melitus dan hipertensi berkembang menjadi fenomena gunung es dikalangan dewasa muda. (Aryastami,2017) ( Pangribowo, S, 2020) Penyuluhan dengan tema “Ayo Pantau Kadar Gula Darah” pada gambar 1 merupakan bentuk edukasi Kesehatan serta tindakaan promotif dalan pengaturan kadar gula darah. Materi dan diskusi dengan peserta penyuluhan terkait pentingnya periksa gula darah secara rutin, kadar gula darah sewaktu yang normal, bagaimana mendeteksi diabetes melitus secara dini dan pencegahan serta pengaturan kadar gula darah untuk pencegahan diabetes melitus. (Kemenkes,2020) Tabel 1 Karakteristik Peserta Penyuluhan Laki-Laki 12(57.2) - Perempuan 9(42.8) - - 40-68 17 (81) - 4 (19) -