METODE PELAKSANAAN PKM Klausul Contoh

METODE PELAKSANAAN PKM. Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara menawarkan solusi yaitu memberikan pelatihan mengenai bagaimana menentukan harga pokok penjualan di perusahaan dagang, bagaimana menentukan biaya bahan mentah, bagaimana menentukan biaya upah langsung, bagaimana menentukan biaya produksi tidak langsung, bagaimana menentukan total biaya manufaktur, bagaimana menentukan cost of goods manufactured, dan bagaimana menentukan cost of goods sold di perusahaan manufaktur. Tahapan metode yang digunakan adalah:
METODE PELAKSANAAN PKM. Pelaksanaan kegiatan PKM ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pengajaran secara daring melalui zoom kepada murid-murid Kelas XII SMA Kristoforus I. Kegiatan PKM ini memiliki target agar peserta didik kelas XII SMA Santo Kristoforus 1 dapat mengerti dan memahami akuntansi persediaan yaitu definisi persediaan, penilaian persediaan, dan harga pokok penjualan serta akuntansi piutang tentang definisi piutang, dan pencatatan piutang tak tertagih. Kegiatan pelatihan dilakukan secara daring berlangsung selama 2,5 jam pada hari Rabu tgl 3 November 2021 jam 14.00-16.30. Pada saat kegiatan berlangsung murid-murid SMA kelas XII sangat antusias dan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Xxx PKM Untar serta berdiskusi interaktif. Sebelum pemberian pelatihan yang dilakukan secara zoom, terlebih dulu tim PKM Untar memberikan materi pelatihan dalam sebuah modul lewat email ke guru pendamping di sekolah SMA Kristoforus I mengenai materi akuntansi persediaan dan piutang. Guru pendamping kemudian membagikannya kepada peserta didik yang ikut dalam pelatihan tersebut. Hal ini bertujuan agar peserta didik kelas XII dapat membaca materi terlebih dulu sehingga pada saat pelatihan mengenai akuntansi persediaan dan akuntansi piutang mahasiswa telah memiliki pemahaman awal yang baik sehingga materi yang diajarkan dapat berlangsung dua arah dan diskusi pun dapat lebih hidup. Setelah kegiatan PKM dilaksanakan, Tim PKM Untar mengadakan evaluasi berupa latihan soal mengenai materi yang sudah diberikan oleh tim PKM tentang akuntansi persedian dan piutang. Hal ini dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana peserta didik kelas XII SMA Santo Kristoforus 1 dapat memahami materi yang diberikan oleh tim PKM Untar. Berikut ini adalah foto kegiatan PKM yang dilakukan oleh Tim KM Untar pada tgl 3 November 2021 mengenai akuntansi persediaan dan piutang bagi murid-murid Kelas XII SMA Santo Kristoforus I.( Gambar 2 dan 3)
METODE PELAKSANAAN PKM. Tahapan kegiatan PKM ini dilakukan secara daring melalui media video whatsapp, zoom yang dilakukan secara sistematis dan terjadwal yang dibagi dalam dua kali pertemuan. Kegiatan PKM ini memiliki target agar tujuan kegiatan PKM tercapai yaitu agar pemilik usaha modiste UMKM Go Nads dapat mengelola usaha dan mampu membuat strategi pengembangan usaha berdasar matriks IFE dan EFE. Strategi pengembangan usaha modiste UMKM yang akan dibuat oleh tim PKM Untar bersama- sama dengan pemilik UMKM Go Nads adalah strategi yang dibuat dengan memperhatikan dan menganalisis faktor internal dan ekternal dari usaha modiste. Kegiatan pelatihan pengelolaan serta pengembangan usaha berdasar matriks IFE dan EFE ini dilakukan dalam dua kali pertemuan yang dilakukan secara daring. Pertemuan pertama dilakukan oleh Xxx XXX Untar dengan pemilik usaha modiste UMKM Go Nads dengan mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha modiste dari sudut internal dan eksternal. Informasi yang berkaitan dengan kelemahan dan kekuatan yang ada pada usaha modiste dicatat dan digunakan untuk memetakan posisi usaha modiste Go Nads. Informasi ini diperoleh oleh Xxx XXX Untar dengan melakukan interview pemilik modiste Go Nads. Observasi untuk mendapatkan gambaran mengenai peluang dan kendala atau hambatan yang dihadapi oleh usaha modiste. Informasi yang didapatkan oleh tim PKM Untar melalui wawancara dan observasi mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan digunakan untuk membuat strategi pengembangan usaha dan menentukan posisi usaha modiste UMKM Go Nads. Dari hasil penyusunan strategi ini diharapkan pemilik modiste UMKM Go Nads dapat mengimplementasikan dan memperbaharui strategi dengan mengamati faktor IFE dan EFE dari usaha modiste.
METODE PELAKSANAAN PKM. Pelaksanaan PKM di masa pandemi dilakukan secara daring dengan metode asinkronus dan sinkronus. Kegiatan dibagi menjadi 4 (empat) sebagai berikut.
METODE PELAKSANAAN PKM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dikemas dalam bentuk ceramah, diskusi dan contoh transaksi bisnis UMKM . Tahap pertama adalah memberikan penyuluhan tentang perkembangan akuntansi di Indonesia sejak awal adanya standar akuntansi yaitu masa sebelum tahun 1973. Tahap kedua adalah penjelasan tentang jenis jenis perusahaan di Indonesia, khususnya yang dikelola secara perorangan dengan skala usaha mikro, kecil dan menengah. Tahap berikutnya berupa penyajian contoh transaksi pada sebuah perusahaan dagang yang melakukan pencatatan akuntansi sampai dengan laporan keuangannya.
METODE PELAKSANAAN PKM. Tahapan kegiatan PKM ini dilakukan secara daring melalui media video whatsapp, zoom yang dilakukan secara sistematis dan terjadwal yang dibagi dalam beberapa kali pertemuan. Kegiatan PKM ini memiliki target agar pemilik UMKM Go Nads dapat mengerti serta memahami akuntansi biaya khususnya akuntansi untuk menghitung biaya produksi, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan baju berbahan kain tradisional yang dibuat olehnya. Kegiatan pelatihan dan pendampingan tentang akuntansi biaya perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan dilakukan dalam beberapa pertemuan yang dilakukan secara daring. Pertemuan pertama yang dilakukan oleh tim Untar adalah memberikan materi tentang perbedaan akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan, dan mengenalkan biaya produksi yang digunakan untuk membuat produk pakaian yang dibuat secara pesanan. Setelah pemilik UMKM Go Nads memahami tentang biaya produksi, maka Tim PKM Untar akan memberikan pelatihan kedua mengenai perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Materi pelatihan dikirimkan lewat email ke pemilik UMKM Go Nads agar pemilik UMKM dapat membaca materi terlebih dulu sehingga pada saat pelatihan ada diskusi mengenai materi akuntansi biaya yang hendak disampaikan oleh tim PKM Untar. Pemberian materi pelatihan akuntansi biaya ini dapat memberikan pemahaman bagi pemilik Go Nads bahwa perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan dari produk pakaian yang dibuat oleh UMKM perlu dihitung, sehingga UMKM Go Nads mengetahui jumlah laba yang diperoleh untuk satu periode. Pemberian pelatihan tentang materi akuntansi biaya berupa perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan UMKM ini bertujuan agar pemilik UMKM Go Nads dapat menghitung harga pokok produksi dan harga pokok penjualan dari satu unit pakaian yang dibuatnya. Tahapan pelaksanaan kegiatan PKM selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh tim PKM Untar. Tim PKM Untar memberikan evaluasi kepada pemilik untuk menghitung harga pokok produksi dari satu sampel baju batik yang dibuat oleh UMKM Go Nads ini. Dari evaluasi ini diperoleh hasil bahwa UMKM Go Nads telah dapat menghitung harga pokok produksi baju batik tersebut dengan tepat.
METODE PELAKSANAAN PKM. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan terlebih dahulu menelusuri data tentang penyebab kematian terbanyak di dunia yang ditimbulkan oleh penyakit tidak menular serta faktor risiko yang mendasarinya yaitu salah satunya adalah terjadinya dislipidemia. Berdasarkan hal ini maka penelusuran data tentang tingginya kadar kolesterol pada warga Kelurahan Tomang kemudian dilakukan. Setelah data-data tersebut terkumpul lalu diajukan proposal untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini. Pelaksanaan PKM ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan langsung kepada warga Kelurahan Tomang yaitu para Ibu Kader. Penyuluhan diberikan di ruangan terbuka dengan tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19. Edukasi mengenai dislipidemia diberikan dengan menggunakan slide (power point) yang ditampilkan melalui layar proyektor sehingga semua peserta yang hadir dapat melihat dengan jelas. Pemberian edukasi ini juga disertai dengan memberikan contoh-contoh makanan apa saja yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk mencegah atau menurunkan dislipidemia. Pemberian edukasi ini juga disertai dengan menunjukkan gambar dan flyer agar warga lebih mudah memahaminya. Peserta yang hadir diberikan lembar kuesioner sebelum materi edukasi dijelaskan. Lembar kuesioner berisi beberapa pertanyaan tentang dislipidemia dan nutrisi yang berperan untuk mencegah dan menimbulkan terjadinya dislipidemia. Peserta didampingi oleh pelaksana PKM dalam menjawab setiap pertanyaan bila sewaktu-waktu diperlukan untuk memperjelas maksud dari pertanyaan yang tidak dapat dipahami. Setelah semua peserta menjawab lembar kuesioner, materi edukasi dijelaskan oleh narasumber secara diteil. Peserta kemudian diberikan kesempatan untuk bertanya setelah materi penyuluhan dijelaskan. Diskusi tentang materi penyuluhan terjadi secara 2 arah untuk memastikan bahwa setiap peserta memahami tentang materi yang diberikan. Setiap pertanyaan yang ada di lembar kuesioner yang sudah dijawab sebelumnya oleh peserta ditanyakan kembali oleh narasumber. Setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh narasumber dapat dijawab oleh peserta dengan benar.
METODE PELAKSANAAN PKM. Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara menawarkan solusi yaitu memberikan pelatihan mengenai bagaimana mengimplementasikan suatu sistem dan prosedur anggaran yang baik dan benar. Metode yang digunakan adalah:
METODE PELAKSANAAN PKM. PKM ini dilaksanakan dengan melalukan psikoedukasi kepada para remaja dengan autoimun yang berada di dalam KOmunitas ODAI. Adapun langkah yang dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengadakan pendekatan terhadap Mitra PKM dengan menghubungi ibu Xx. Xxxxx Xxxxxxxxxxxx sebagai ketua dan pendiri Komunitas Orang Dengan Autoimun (ODAI). Setelah mendapatkan respon positif dan keterbukaan dari ketua Komunitas Orang Dengan Autoimun (ODAI), tim PKM mulai menyusun rencana dan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan. Berdasarkan kebutuhan dari remaja dengan autoimun, mereka membutuhkan psikoedukasi untuk membantu mereka menghadapi dan mengatasi masalah psikologis sehari-hari terkait dengan aktivitas mereka sebagai remaja dengan autoimun. Tahap kedua, tim PKM membuat link pendaftaran peserta dan menyebarkan link tersebut untuk mendata remaja yang tertarik untuk mengikuti kegiatan psikoedukasi ini di grup Whatsapp mereka melalui bantuan ketua Komunitas Orang Dengan Autoimun (ODAI). Link registrasi ini dibuka selama seminggu dari 2-8 September 2021. Pendaftaran remaja mendapatkan 26 peserta yang membutuhkan pendampingan psikologis ini. Tahap ketiga, tim PKM bekerjasama dengan Komunitas Orang Dengan Autoimun (ODAI) mengadakan sesi perkenalan terlebih dahulu. Ketua Komunitas Orang Dengan Autoimun (ODAI) akan membuka dan menjelaskan bentuk kegiatan yang akan diperoleh para peserta pada hari Jumat, tanggal 8 Oktober 2021. Sedangkan kegiatan psikoedukasi berlangsung berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 16 September 2021. Tahap keempat, untuk mengakhiri kegiatan PKM ini adalah tim PKM akan mendata evaluasi dari kegiatan psikoedukasi yang telah dilakukan, menyebarkan survei bagi para peserta untuk mendapatkan umpan balik. Tim PKM kemudian menyusun laporan PKM dan menetapkan pencapaian keberhasilan dari kegiatan PKM ini. Xxx XXX kemudian mengadakan acara penutupan sebagai akhir dari kegiatan PKM.
METODE PELAKSANAAN PKM. Metode pelaksanaan PKM dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada PT Xxxxxxxxx Xxxxxx Berkarya. Pelatihan akan dilakukan sebanyak 3 kali, dimana akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai teori atau konsep yang terkait dengan metode penetapan biaya yang berguna dalam pengambilan keputusan jangka pendek. Selanjutnya tim dosen akan membimbing penerapan metode direct costing yang berguna dalam pengambilan keputusan jangka pendek bagi PT Felixindo Rubber Berkarya. Tanggal 23 Januari 2021, tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara, melakukan survei terlebih dahulu ke PT Felixindo Rubber Berkarya untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapai perusahaan sekarang ini. Hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok produksi untuk pesanan khusus yang diterima selama pandemic Covid-19. Hal ini juga mengakibatkan harga jual pesanan khusus sulit untuk ditentukan, dimana terlihat dari berbedanya harga jual untuk pesanan khusus yang sama dari pelanggan. Kesulitan ini menyebabkan banyak pelanggan yang mengeluhkan masalah tersebut. Apabila hal ini terjadi terus menerus, maka dalam jangka panjang perusahaan dapat kehilanggan pelanggannya, yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan, maka tim dosen akan memberikan pelatihan bagi karyawan perusahaan agar dapat menentukan harga pokok produksi yang tepat untuk pesanan khusus. Sebelum pelatihan dilakukan, tim dosen mempersiapkan terlebih dahulu materi yang akan diberikan kepada perusahaan. Tim dosen juga berkoordinasi dengan perusahaan untuk menentukan tanggal pelatihan agar tidak mengganggu kegiatan operasi perusahaan. Pelatihan akan diberikan sebanyak 3 kali yang dilakukan di Bekasi, yaitu pada hari Xxxxx xxxxxxx 0, 00, xxx 00 Xxxxx 0000.