Aset Lain-lain Klausul Contoh

Aset Lain-lain. Pihak berelasi 193.414 149.558 6.690 Pihak ketiga 4.014.867 3.347.409 2.581.621 Liabilitas segera 185.910 304.097 282.613 Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi 543.513 900.079 1.292.243 Pihak ketiga 7.436.136 7.613.413 4.216.166 Tabungan Pihak berelasi 102.785 77.193 101.619 Pihak ketiga 15.201.830 13.672.562 12.402.693 Deposito berjangka Pihak berelasi 3.163.086 2.464.715 960.495 Pihak ketiga 59.378.654 54.458.340 53.816.958 Simpanan dari bank lain Pihak berelasi 59.300 3.112 36.655 Pihak ketiga 2.402.663 1.949.091 6.124.443 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 10.399.109 10.663.223 3.934.495 Liabilitas derivatif 15.266 47.150 37.469 Utang pajak penghasilan 88.836 19.469 71.439 Utang akseptasi 649.181 661.786 687.759 Pinjaman yang diterima - 281.000 - Liabilitas pajak tangguhan 188.472 256.832 57.988 Liabilitas imbalan pasca kerja 171.130 196.922 282.558 Obligasi Subordinasi - neto Pihak berelasi 50.000 50.000 - Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pihak berelasi 7.098 11.293 4.009 Pihak ketiga 1.416.028 364.226 952.791 Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham 3.481.888 3.481.888 3.481.888 Tambahan modal disetor 2.048.761 2.048.761 2.048.761 Cadangan umum 1.587 1.576 1.543 Saldo laba 8.937.053 8.331.574 6.344.571 Penghasilan komprehensif lain 3.835.846 4.344.351 3.664.675 Pendapatan bunga 6.112.330 8.046.281 7.454.236 Beban bunga (2.405.108) (4.132.838) (3.870.709) Provisi dan komisi 1.306.677 1.617.722 1.922.179 Keuntungan penjualan efek-efek - neto 333.986 959.580 268.381 Keuntungan transaksi mata uang asing - neto 53..353 329.857 104.717 Keuntungan perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto - 6.486 13.705 Lain-lain 48..995 5.697 7.618
Aset Lain-lain. Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 28A adalah sebesar Rp1.764.936 pada tanggal 31 Desember 2019.
Aset Lain-lain. 3;00 00.000.000 -
Aset Lain-lain. Aset lain-lain neto Perseroan mencapai Rp11,8 triliun di tahun 2021, menurun sebesar Rp1,9 triliun atau 13,87% dibandingkan posisi tahun sebelumnya senilai Rp13,8 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa akun diantaranya tagihan Perseroan sebagai acquire bank dan agunan yang diambil alih.
Aset Lain-lain. 5.288 - - - - -
Aset Lain-lain. Akun ini merupakan aset lain-lain pada tanggal laporan posisi keuangan, terdiri dari: Kelebihan Pembayaran Pajak 76.901.972 67.952.120 Piutang Penjualan 38.853.498 - Piutang Deviden 849.750 - Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan (self assesment), kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang mengenai ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. (Disajikan dalam Rupiah) Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan, terdiri dari:
Aset Lain-lain. Saldo aset lain-lain turun sebesar Rp638.644 juta atau 13,6% menjadi Rp4.064.357 juta dari Rp4.703.001 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan terutama dikontribusikan pelemahan kinerja bisnis trade finance yang dicerminkan dengan turunnya tagihan trade finance sebesar Rp1.128.491 juta. Jumlah aset Perseroan tercatat tumbuh sebesar Rp19.519.747 juta atau 11,8% menjadi sebesar Rp185.353.670 juta pada 31 Desember 2014. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kenaikan kredit yang diberikan dan efek-efek untuk tujuan investasi. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain. Saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai turun sebesar Rp4.536.207 juta atau 76,5% menjadi Rp1.395.967 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini didominasi oleh penurunan volume penempatan pada deposito berjangka pada Bank Indonesia dan bank-bank lain sebesar Rp5.150.923 juta atau 86,8%. Penurunan tersebut kemudian di-offset dengan peningkatan call money sebesar Rp614.716 juta. Hal ini terjadi karena dana yang diperoleh dari hasil penerbitan utang subordinasi dan obligasi yang diterbitkan pada akhir tahun 2013 yang sebelumnya ditempatkan pada penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada akhir 2013, selama tahun 2014 telah disalurkan ke instrumen keuangan lain, termasuk penyertaan pada ASF, efek-efek untuk tujuan investasi dan kredit yang diberikan. Aset keuangan untuk diperdagangkan. Saldo aset keuangan yang diperdagangkan mengalami kenaikan sebesar Rp334.004 juta atau 21,3% dari sebelumnya Rp1.571.682 juta pada 31 Desember 2013 menjadi Rp1.905.686 juta pada 31 Desember 2014. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya Surat Perbendaharaan Negara sebesar Rp865.495 juta yang mencerminkan naiknya posisi dalam klasifikasi diperdagangkan akibat dari volatilitas pasar dengan memanfaatkan fluktuasi harga pasar surat berharga yang di-offset dengan penurunan tagihan transaksi derivatif sebesar Rp224.738 juta karena penurunan nilai wajar akibat fluktuasi nilai tukar Rupiah.
Aset Lain-lain. Saldo aset lain-lain Perseroan tumbuh sebesar Rp1.520.834 juta atau 47,8% menjadi Rp4.703.001 juta, terutama didorong oleh kinerja yang kuat di bisnis trade finance yang dicerminkan dengan meningkatnya tagihan trade finance sebesar Rp1.578.024 juta. Tabel berikut menunjukkan komposisi liabilitas Perseroan pada setiap tanggal posisi keuangan: (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013(*) 31 Desember 2014 31 Desember 2015 Liabilitas segera 751.649 543.553 448.408 Simpanan dari nasabah Giro Pihak ketiga 20.930.544 22.236.271 24.154.658 Pihak berelasi 4.369.642 4.442.958 5.440.205
Aset Lain-lain. 2019 2018 Lebih bayar pajak tahun 2013 808.74 808.74 Lebih bayar pajak tahun 2017 - 1,904.15 Lebih bayar pajak tahun 2018 2,583.72 - Lebih bayar pajak tahun berjalan 724.35 2,583.72 Jumlah 4,116.81 5,296.61 Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018
Aset Lain-lain. E. Total Aset (A+B+C+D)