Aset Lain-lain. Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 28A adalah sebesar Rp1.764.936 pada tanggal 31 Desember 2019.
Aset Lain-lain. Pihak berelasi 193.414 149.558 6.690 Pihak ketiga 4.014.867 3.347.409 2.581.621 Liabilitas segera 185.910 304.097 282.613 Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi 543.513 900.079 1.292.243 Pihak ketiga 7.436.136 7.613.413 4.216.166 Tabungan Pihak berelasi 102.785 77.193 101.619 Pihak ketiga 15.201.830 13.672.562 12.402.693 Deposito berjangka Pihak berelasi 3.163.086 2.464.715 960.495 Pihak ketiga 59.378.654 54.458.340 53.816.958 Simpanan dari bank lain Pihak berelasi 59.300 3.112 36.655 Pihak ketiga 2.402.663 1.949.091 6.124.443 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 10.399.109 10.663.223 3.934.495 Liabilitas derivatif 15.266 47.150 37.469 Utang pajak penghasilan 88.836 19.469 71.439 Utang akseptasi 649.181 661.786 687.759 Pinjaman yang diterima - 281.000 - Liabilitas pajak tangguhan 188.472 256.832 57.988 Liabilitas imbalan pasca kerja 171.130 196.922 282.558 Obligasi Subordinasi - neto Pihak berelasi 50.000 50.000 - Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pihak berelasi 7.098 11.293 4.009 Pihak ketiga 1.416.028 364.226 952.791 Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham 3.481.888 3.481.888 3.481.888 Tambahan modal disetor 2.048.761 2.048.761 2.048.761 Cadangan umum 1.587 1.576 1.543 Saldo laba 8.937.053 8.331.574 6.344.571 Penghasilan komprehensif lain 3.835.846 4.344.351 3.664.675 Pendapatan bunga 6.112.330 8.046.281 7.454.236 Beban bunga (2.405.108) (4.132.838) (3.870.709) Provisi dan komisi 1.306.677 1.617.722 1.922.179 Keuntungan penjualan efek-efek - neto 333.986 959.580 268.381 Keuntungan transaksi mata uang asing - neto 53..353 329.857 104.717 Keuntungan perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto - 6.486 13.705 Lain-lain 48..995 5.697 7.618
Aset Lain-lain. Akun ini terdiri dari: 2012 2011 Pajak Penghasilan Pasal 28A – Tahun 2012 408.063 - Pajak Penghasilan Pasal 28A – Tahun 2011 1.224.189 1.224.189
Aset Lain-lain. Taksiran tagihan pajak 274.141 448.950 Biaya tangguhan hak atas tanah - bersih 65.553 66.866 Bibitan 54.898 63.675 Biaya tangguhan lain-lain - bersih 16.414 5.574 Lain-lain 617.418 1.018.118 Utang bank jangka pendek 7.043.750 9.049.196 Utang usaha Pihak berelasi 1.142.428 671.127 Pihak ketiga 1.508.300 1.417.798 Utang lain-lain - pihak ketiga 265.786 290.146 Uang muka pelanggan Pihak berelasi 4.267 2 Pihak ketiga 1.653.777 505.168 Beban akrual 389.004 283.856 Utang pajak 393.960 81.564 Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank jangka panjang 1.672.235 1.412.008 Utang obligasi 1.298.469 569.647 Liabilitas sewa 36.974 78.118
Aset Lain-lain. 2019 2018 Lebih bayar pajak tahun 2013 808.74 808.74 Lebih bayar pajak tahun 2017 - 1,904.15 Lebih bayar pajak tahun 2018 2,583.72 - Lebih bayar pajak tahun berjalan 724.35 2,583.72 Jumlah 4,116.81 5,296.61 Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018
Aset Lain-lain. 3;00 00.000.000 -
Aset Lain-lain. 5.288 - - - - -
Aset Lain-lain. 654.639.427 (654.639.427) - (654.639.427) Total 64.638.000 711.197.677 (646.559.677) 8.079.750 (654.639.427)
Aset Lain-lain. Akun ini merupakan aset lain-lain pada tanggal laporan posisi keuangan, terdiri dari: Kelebihan Pembayaran Pajak 76.901.972 67.952.120 Piutang Penjualan 38.853.498 - Piutang Deviden 849.750 - Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan (self assesment), kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang mengenai ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. (Disajikan dalam Rupiah) Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan, terdiri dari:
Aset Lain-lain. Aset lain-lain neto Perseroan mencapai Rp11,8 triliun di tahun 2021, menurun sebesar Rp1,9 triliun atau 13,87% dibandingkan posisi tahun sebelumnya senilai Rp13,8 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa akun diantaranya tagihan Perseroan sebagai acquire bank dan agunan yang diambil alih.