Kerangka Pemikiran. KUHPerdata - Yurisprudensi
Kerangka Pemikiran. Pemagangan Dalam Negeri Program ini diperlukan mengingat adanya ketidaksesuaian antara kompetensi yang dihasilkan oleh pendidikan formal dengan dunia kerja (terjadi gap) untuk mengisi kekosongan tersebut kegiatan yang paling sesuai adalah memagangkan pencari kerja lulusan pendidikan formal didunia kerja sehingga kompetensi yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan. • Seleksi Pemagangan ke Jepang Untuk bekerja di luar negeri khususnya di Jepang para pencari kerja harus memiliki kompetensi sesuai dangan standar yang berlaku di Jepang. Oleh karena itu dalam proses seleksi adalah Tim seleksi dari IM Japan. Kompetensi yang diperlukan antara lain pada faktor fisik, kesehatan, penguasaan bahasa dan etos kerja. • Lulusan pelatihan yang bermutu hanya dihasilkan oleh lembaga pelatihan yang bermutu pula. Oleh karena itu dipandang perlu untuk meningkatkan kemampuan teknis maupun mamajerial para pengelolan, instruktur dan tenaga kepelatihan secara berkesinambungan. melalui bimbingan teknis. • Untuk mencapai target kegiatan yang diharapkan diperlukan koordinasi serta penunjang kegiatan baik yang dilaksanakan Dinas Kab/Kota, BLK, Pusat dan Provinsi perlu sinkronisasi melalui sinergitas peningkatan pelatihan. • Untuk mengetahui kinerja lembaga dan hasil pelatihannya dalam menyelenggarakan setiap kegiatan/pelatihan kerja. •
Kerangka Pemikiran. Kerangka pemikiran adalah teori atas butir-butir pendapat teori mengenai satu kasus atau permasalahan yang menjadi dasar perbandinagan, pegangan 30Buku Pedoman Kredit Angsuran Sistem Fidusia Perum Pegadaian 31Ibid teoritis.32Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen.Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian.Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.33 Fungsi teori dalam penelitian ini adalah untuk memberikan pedoman/petunjuk dan meramalkan serta menjelaskan gejala yang diamati.Menurut teori konvensional, tujuan hukum adalah untuk mewujudkan keadilan (rechgewichtigheid), kemanfaatan dan kepastian hukum (rechtzkherheid).34Teori yang dipakai dalam peneletian ini adalah teori kepastian hukum, teori kemanfaatan, dan teori keadilan.
Kerangka Pemikiran. 1. Teori Hukum Tentang Perjanjian
Kerangka Pemikiran. Adapun kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan sebagai berikut:
2.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran. Functional Branding H1 Social Media Marketing H2 Intentional Branding Gambari 2.1
Kerangka Pemikiran. Pemungutan Pajak Daerah dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu sumber dana pembangunan perlu dipacu secara terus menerus melalui penggarapan sumber-sumber baru dan peningkatan pengelolaan dari pajak yang sudah ada. Pemungutan pajak daerah membawa konsekuensi bagi Pemerintah Daerah untuk secara terus menerus mendorong pengembangan sistem pengelolaan keuangan daerah yang transparan, partisipatif, dan akuntabel. Pemerintah Daerah juga berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kejujuran, dedikasi dan profesionalitas ikut berperan penting dalam meningkatkan motivasi masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu. Indonesia merupakan negara hukum (rechtsstaat), yang berarti Indonesia menjunjung tinggi hukum dan kedaulatan hukum. Hal ini sebagai konsekuensi dari ajaran kedaulatan hukum bahwa kekuasaan tertingi tidak terletak pada kehendak pribadi penguasa, melainkan pada hukum. Jadi, kekuasaan hukum terletak di atas segala kekuasaan yang ada dalam negara dan kekuasaan itu harus tunduk pada hukum yang berlaku. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Xxxxxxxx Xxxxxx Xxxxx, bahwa :
Kerangka Pemikiran. Belum ada penelitian yang mengkaji kecocokan dan keberlangsungan sistem barcode yang digunakan PT LNK, maka dari itu perlu ada kajian tentang pengaruh kecocokan dan keberlangsungan sistem barcode terhadap kinerja PT LNK yang disajikan pada Gambar 1.5. Kerangka teori ini adalah perluasan dari model Task Technology Fit (Goodhue & Xxxxxxxx, 1995) pada analisis tingkat individu dari penggunaan teknologi. Di mana Teori Fit-Viability digunakan dalam mengevaluasi pemanfaatan suatu benda Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada organisasi melingkupi dua dimensi yang diuraikan menjadi Fit atau kecocokan dan Viability atau keberlangsungannya. Fit mengukur sejauh mana suatu benda TIK baru konsisten berperan pada inti, struktur, nilai, dan budaya dari suatu organisasi. Viability mengukur sejauh mana potensi nilai tambah dari suatu benda TIK, kebutuhan sumber daya manusia, kebutuhan modal dan sebagainya. Secara ringkas, teori ini menjelaskan tentang bagaimana suatu teknologi dinilai sesuai akan suatu pekerjaan bersamaan dengan keberlangsungan dari penerapannya dapat mempengaruhi dari performa atau kinerja dari pekerjaan tersebut. Gambar 1.5. Fit-Viability Model (Tjan, 2001). Dari model pada Gambar 1.5, dapat dilihat bahwa task atau pekerjaan dan technology merupakan indikator dari konstruk kecocokan. Dengan kata lain, konstruk kecocokan diukur dengan melihat dimensinya yaitu task atau pekerjaan dan technology. Kemudian, konstruk ekonomis, infrastruktur TI dan organization atau manajemen merupakan indikator dari konstruk keberlangsungan dari suatu benda TI yang diterapkan. Maka, konstruk keberlangsungan diukur dengan melihat dimensinya yaitu ekonomis, infrastruktur TI dan organization atau manajemen. Lebih lanjut, konstruk fit atau kecocokan dan viability atau keberlangsungan perlu dikaji terhadap kinerja. Sehingga, Teori fit-viability akan digunakan sebagai berikut :
a. Konstruk task atau pekerjaan merupakan konstruk yang berkaitan dengan kehadiran karyawan, sistem kerja dan pemahaman tugas
b. Konstruk technology adalah konstruk yang menjelaskan tentang karakteristik teknologi yang digunakan pada sistem barcode
x. Xxxxxxxx economic adalah konstruk yang menguraikan tentang bagaimana kesesuaian anggaran dan biaya transaksi yang dibutuhkan dalam menerapkan sistem barcode
d. Konstruk IT infrastructure adalah konstruk yang menjelaskan mengenai ketersediaan perangkat lunak dan perangkat keras dan manajemen data pada sistem barcode
e. Konstruk organization adalah konstru...
Kerangka Pemikiran. Hipotesis Penelitian:
Kerangka Pemikiran. 2.3.1 Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham Teori keagenan mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agent dan pemegang saham sebagai pricipal. Pemegang saham menyediakan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan, sedangkan manajemen berkewajiban untuk mengelola perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemegang saham (Brigham dan Houston, 2013) Menurut Xxxxxxx (2006:7) hubungan keagenan ini mengakibatkan dua permasalahan. Pertama terjadinya informasi asimetris (information asymmetry), dimana manajemen secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang sebenarnya dan posisi operasi entiras dari pemilik, dan yang kedua terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) akibat ketidaksamaan tujuan,dimana manajemen tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik. Manajer memiliki dorongan untuk memilih dan menerapkan metode akuntansi yang dapat memperlihatkan kinerja perusahaan yang baik untuk mendapatkan bonus dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tindakan ini dikenal dengan manajemen laba (earnings management) yang didefinisikan sebagai usaha pihak manajer yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang dibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk kepentingan manajer (Meutia, 2004:334). Investasi dapat dilakukan dipasar modal. Menurut Sitompul (2000:3) pasar modal adalah: Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar modal ini adalah suatu pasar di mana berbagai jenis efek-efek diperdagangkan. Efek adalah obligasi, saham, warrant, right, opsi, dansebagainya. Salah satu efek yang paling populer diperdagangkan di pasar modal adalah saham. Menurut Xxxxxxxx (2001:8), saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan membeli saham, para pemodal berharap akan mendapatkan dividen dan keuntungan (capital gains) pada saat sahamnya dijual kembali. Namun di saat yang sama investor harus siap dengan segala risiko bila hal sebaliknya terjadi, yaitu kerugian dalam berinvestasi. Tujuan utama investor berinvestasi adalah mendapatkan return yangmaksimal. Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya ( Ang, 1997 dalam Xxxxxxxxx, 2010). Harga saham cenderung berubah-ubah karena berbagai kondisi. Perubahan harga saham yang terus menerus inilah yang menyebabkan investor perlu melakukan analisis ketika ak...