BELANJA MODAL Klausul Contoh

BELANJA MODAL. Pada saat prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat komitmen investasi barang modal yang material yang dilakukan oleh Perseroan dan tidak terdapat investasi barang modal yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka pemenuhan persyaratan regulasi.
BELANJA MODAL. Belanja modal Grup Merdeka di masa lalu sebagian besar timbul dari pembangunan infrastruktur pertambangan, bangunan dan pabrik di wilayah tambang Grup Merdeka. Seluruh biaya tersebut dikapitalisasi dan dicatatkan sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan kemudian direklasifikasi menjadi properti pertambangan ketika kelayakan teknis dan komersial atas penambangan dapat dibuktikan. Tabel berikut ini menyajikan rincian belanja modal historis untuk masing-masing periode: (dalam US$) 2021 1 tahun 2020 1 tahun Aset tetap dalam pembangunan 65.467.560 15.898.116 Aset eksplorasi dan evaluasi(1) 29.905.743 23.957.545 Properti pertambangan(2) 1.798.990 5.147.200 Aset sewa pembiayaan 352.370 3.175.639 Bangunan dan pabrik - 537.926 Mesin dan peralatan - 445.121 Lain-lain(3) 1.559.094 359.433 Jumlah 99.083.757 49.520.980
BELANJA MODAL. (dalam Rupiah penuh) *) Tidak diaudit **) Disajikan kembali
BELANJA MODAL. Belanja modal untuk periode tertentu adalah sebagai berikut: 2019 2018 2017 2016 Kendaraan - - 336 492 Peralatan kantor 3.546 3.769 803 822 Perabotan kantor 950 348 113 294 Piranti lunak 86 90 82 145 Investasi pada surat berharga - 35.778 63.958 52.468 Belanja modal yang direalisasikan pada enam bulan pertama 2019 yang berakhir pada 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp4.582 juta yang terutama terdiri dari pembelian aset tetap dan infrastruktur teknologi berupa piranti lunak. Pembelanjaan tersebut dilakukan untuk mendukung kegiatan usaha utama Perseroan terutama pengembangan produk Perseroan yang berbasis teknologi. Di antaranya melalui pengadaan data center, software, dan penambahan aset tetap seperti laptop. Belanja modal pada tahun 2018 adalah sebesar Rp39.985 juta yang didominasi oleh pembelanjaan peralatan kantor dan investasi pada surat berharga, belanja modal pada tahun 2018 terbilang menurun dari tahun 2017. Belanja modal pada tahun 2017 sendiri adalah sebesar Rp65.292 juta dimana Rp63.958 juta ditujukan untuk investasi pada surat berharga. Sedangkan jumlah belanja modal pada tahun 2016 adalah Rp54.221 juta yang juga masih didominasi oleh investasi pada surat berharga. Investasi pada surat berharga ini adalah salah satu upaya perseroan dalam memenuhi Giro Wajib Minimum seiring dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga. Namun pada periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2019, Perseroan tidak melakukan pembelanjaan berupa investasi pada surat berharga. Adapun untuk ke depannya, Perseroan berencana untuk merealisasikan belanja modal untuk pengembangan produk Perseroan seperti pengembangan ATM, internet banking, serta pembukaan jaringan baru.
BELANJA MODAL. Belanja modal Grup Merdeka di masa lalu sebagian besar timbul dari pembangunan infrastruktur pertambangan, bangunan dan pabrik di wilayah tambang Grup Merdeka. Seluruh biaya tersebut dikapitalisasi dan dicatatkan sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan kemudian direklasifikasi menjadi properti pertambangan ketika kelayakan teknis dan komersial atas penambangan dapat dibuktikan. Tabel berikut ini menyajikan rincian belanja modal historis untuk masing-masing periode: (dalam US$) 2023 3 bulan 2022 3 bulan 2022 1 tahun 2021 1 tahun Aset tetap dalam pembangunan 110.174.212 49.698.127 392.508.092 65.467.560 Aset eksplorasi dan evaluasi(1) 14.140.894 12.664.215 206.578.754 29.905.743 Properti pertambangan(2) 5.109.863 324.782 544.088.612 1.798.990 Lain-lain(3) 6.965.062 - 21.184.232 1.911.464 Jumlah 136.390.031 62.687.124 1.164.359.690 99.083.757 Grup Merdeka memiliki anggaran belanja modal sebesar US$700 juta untuk tahun 2023, yang akan digunakan untuk membiayai sebagian konstruksi Proyek AIM, biaya eksplorasi Proyek Tembaga Tujuh Bukit dan Proyek Emas Pani, dan belanja modal untuk Tambang Emas Tujuh Bukit dan Tambang Tembaga Wetar, serta membiayai sebagian biaya konstruksi Tambang SCM dan biaya konstruksi untuk pembangunan smelter ZHN. Per 31 Maret 2023, Grup Merdeka telah merealisasikan investasi barang modal material sebesar US$136 juta dari anggaran belanja modal dan memiliki komitmen barang modal yang belum terealisasi sebesar US$86 juta yang sebagian besar merupakan komitmen pembelian barang modal untuk konstruksi Proyek AIM, Proyek Emas Pani, Tambang Emas Tujuh Bukit dan Tambang Tembaga Wetar. Perseroan memperkirakan komitmen barang modal ini akan selesai direalisasi pada bulan Desember 2023. Pihak yang terlibat dalam perjanjian konstruksi tersebut meliputi antara lain Shuangdun Environmental Technology Co, PT Trakindo Utama Singapore Branch, Howden Turbo GmbH, Haldor Topsoe, PT Universal Metal Trading, China Chemical Engineering Second Construction Corporation, PICC Property and Casualty Company Limited, dan beberapa perusahaan konstruksi lainnya. Sebagian besar belanja modal ini dilakukan dalam mata uang Dolar AS, Rupiah dan Yuan Tiongkok dan Grup Merdeka berencana membiayai belanja modal ini dengan menggunakan kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional maupun pendanaan. Pada tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat investasi barang modal yang wajib dikeluarkan dalam rangka pemenuhan persyaratan regulasi dan isu lingkungan hidup.
BELANJA MODAL. Belanja modal Grup Merdeka di masa lalu sebagian besar timbul dari pembangunan infrastruktur pertambangan, bangunan dan pabrik di wilayah tambang Grup Merdeka. Seluruh biaya tersebut dikapitalisasi dan dicatatkan sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan kemudian direklasifikasi menjadi properti pertambangan ketika kelayakan teknis dan komersial atas penambangan dapat dibuktikan. Tabel berikut ini menyajikan rincian belanja modal historis untuk masing-masing periode: (dalam US$) 2020 9 bulan 2019 9 bulan 2019 1 tahun 2018 1 tahun Properti pertambangan(1) 5.047.477 - 7.275.832 - Aset eksplorasi dan evaluasi(2) 18.528.319 24.875.751 34.267.141 23.415.994 Bangunan dan pabrik 537.926 453.665 1.594.527 - Mesin dan peralatan 445.030 66.433 99.524 851.905 Aset sewa pembiayaan 3.174.022 59.150.840 65.044.063 4.004.590 Aset tetap dalam pembangunan 7.936.397 38.676.844 43.621.575 46.507.328 Lain-lain(3) 307.333 2.133.488 2.112.036 1.625.331 Jumlah 35.976.504 125.357.021 154.014.698 76.405.148
BELANJA MODAL. Tabel dibawah ini menunjukkan belanja modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:
BELANJA MODAL. Belanja Modal merupakan pengeluaran biaya yang digunakan untuk membeli aset−aset Perseroan berupa hak atas tanah, bangunan & prasarana, peralatan kantor, perabotan dan kendaraan terutama yang berhubungan dengan keperluan pembukaan cabang−cabang baru. Belanja Modal dilakukan Perseroan dengan tujuan untuk memenuhi kegiatan operasional Perseroan dan memperluas jaringan layanan kepada nasabah Perseroan dengan pengembangan kantor cabang di seluruh kota−kota di Indonesia dan mendukung inovasi layanan kepada nasabah secara komprehensif sesuai permintaan dan perkembangan pasar yang terkini. Manajemen berpendapat bahwa dampak dari fluktuasi mata uang asing tidak berpengaruh signifikan terhadap ikatan untuk investasi capital expenditure. Pada tahun 2023, pembelian atau penambahan aset tetap adalah sebesar Rp86.892 juta atau meningkat sebesar Rp36.996 juta atau 74,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yaitu sebesar Rp49.896 juta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2023 Perseroan telah melakukan belanja modal sebesar Rp131.972 juta. Pengeluaran belanja modal tersebut dimaksudkan untuk membeli aset−aset Perseroan berupa hak atas tanah, bangunan dan prasarana, peralatan kantor, perabotan dan kendaraan terutama yang berhubungan dengan keperluan cabang. Sumber pendanaan tersebut diperoleh dari hasil usaha Perseroan yang seluruhnya dalam mata uang Rupiah.
BELANJA MODAL. Sampai 31 Desember 2021, Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk aset tetap berupa tanah dan bangunan, inventaris kantor dan kendaraan, dengan jumlah belanja sebesar Rp12.811 juta dan tahun 2020 sebesar Rp9.150 juta.
BELANJA MODAL. Secara historis, sebagian besar belanja modal Perseroan dialokasikan untuk pembelian perangkat kantor seperti server, komputer dan peralatan komunikasi, dan perangkat lunak komputer yang seluruhnya dibiayai melalui kas yang diperoleh dari aktivitas operasional. Pada tahun 2017 dan 2018, Perseroan mencatatkan aset dalam penyelesaian yang merupakan bangunan untuk kantor pusat Perseroan yang diperkirakan akan selesai dibangun pada tahun 2019. Tabel di bawah ini menyajikan belanja modal historis untuk periode-periode sebagai berikut: Prasarana gedung yang disewa 3.889 2.601 872 Perangkat kantor dan perabot 28.169 22.824 16.683 Kendaraan 390 421 324 Perangkat lunak komputer 51.611 11.432 10.967 Aset tetap dalam pembangunan 19.583 130.395 57.580 Jumlah 103.642 167.673 86.426 Pada tanggal 31 Mei 2019, Perseroan mencatatkan saldo uang muka pembelian aset tetap dan perangkat lunak komputer masing-masing sebesar Rp954 juta dan Rp5.881 juta. Jumlah belanja modal Perseroan untuk tahun 2019 diperkirakan sebesar Rp160,8 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan gedung kantor pusat, pengadaan perangkat kantor dan perabot, serta pengadaan perangkat lunak dan perangkat keras yang ditujukan untuk rencana pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, belanja modal yang telah terealisasi mencapai sekitar 50%, termasuk pembangunan gedung yang telah diselesaikan pada bulan Juni 2019. Per 31 Mei 2019, Perseroan telah melakukan komitmen pembelian barang modal sekitar 55% dari anggaran belanja modal tahun 2019 (di luar anggaran belanja modal untuk pembangunan gedung kantor pusat dan pengadaan perangkat kantor dan perabot) dengan sejumlah pemasok, antara lain PT Trees Solutions dan PT Optima Data Internasional untuk pengadaan perangkat lunak terkait pengelolaan sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan, serta jasa implementasi dan support perangkat lunak dalam rangka meningkatkan keamanan, efisiensi dan kinerja operasional Perseroan. Implementasi perangkat lunak ditargetkan akan seluruhnya selesai di bulan Agustus 2020. Seluruh belanja modal akan dilakukan dengan mata uang Rupiah. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai belanja modal adalah kas dari aktivitas operasional.