Sasaran Klausul Contoh

Sasaran. 1) Terwujudnya Tridharma Perguruan Tinggi di lingkup Politeknik Pariwisata Bali. 2) Terwujudnya pelaksanaan program pendidikan yang produktif di Politeknik Pariwisata Bali. 3) Meningkatnya kompetensi mahasiwa Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata sesuai dengan skema kualifikasi. 4) Terwujudnya Politeknik Pariwisata Bali menjadi perguruan tinggi yang terakreditasi. 5) Terselenggaranya kerjasama kepariwisataan di Politeknik Pariwisata Bali.
Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan BB Litvet utamanya adalah tersedianya inovasi teknologi veteriner untuk mendukung pembangunan peternakan melalui aspek kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, sebagai berikut: 1. Tersedianya mikroba veteriner/sumberdaya genetik lokal yang murni, terkarakterisasi serta terkonservasi untuk pengembangan IPTEK veteriner. 2. Tersedianya teknologi veteriner, meliputi seed vaksin, prototipe vaksin, obat hewan, perangkat diagnostik, informasi epidemiologi, aspek zoonosis, dan aspek keamanan pangan dan pakan ternak. 3. Tersedianya rekomendasi kebijakan veteriner untuk membangun peternakan melalui aspek kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. 4. Tersedianya publikasi dan karya tulis ilmiah (KTI) dalam jurnal nasional dan internasional, HaKI dan lisensi, serta perluasan jejaring kerjasama nasional dan internasional. 5. Terselenggaranya pemanfaatan dan pengelolaan anggaran, SDM, sarana dan prasarana penelitian yang profesional.
Sasaran. Sasaran yang hendak dicapai dalam Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Xxxx Xxxxxxxxx (Kajian Teknis Jalan Tembus Jabungan - Gedawang) adalah sebagai berikut: a. Tersusunnya Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Xxxx Xxxxxxxxx (Kajian Teknis Jalan Tembus Jabungan - Gedawang). b. Tersusunnya kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan serta peraturan dalam proses pembiayaan. c. Terwujudnya kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam pengelolaan dan rencana peningkatan fisik dan pembangunan jalan baru di Jl. Tembus Jabungan - Gedawang (Kel. Jabungan), dari berbagai aspek meliputi: aspek teknis, estetika, sosial, aspek budaya, aspek ekonomi, aspek drainase dan lingkungan, serta aspek kebijakan publik.
Sasaran. Secara garis besar, sasaran Pengabdian Masyarakat Prodi Manajemen Olahraga dalam lima tahun kedepanadalah: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil-hasil penelitian; 2. Menjadikan hasil pengabdian kepada masyarakat sebagai referensi dalam pelaksanaan pembelajaran di Prodi Manajemen Olahraga; 3. Meningkatkan layanan Prodi Manajemen Olahraga di bidang pengabdian kepada masyarakat pada tingkat lokal dan nasional melalui MoU dan IA; 4. Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas; 5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan pengabdian kepada masyarakat di Prodi Manajemen Olahraga melalui pengukuran kepuasan pelaksanaan PKM; 6. Membangun kerjasama dalam mewujudkan sekolah binaan Prodi Manajemen Olahraga; 7. Meningkatkan pencapaian indikator kinerja utama bidang pengabdian kepada masyarakat.
Sasaran. 1) Menyediakan layanan bimbingan dan konseling yang mudah diakses dan berkualitas. 2) Mengadakan program-program kesehatan mental seperti workshop, seminar, dan pelatihan mengenai manajemen stres, kecemasan, dan isu-isu kesehatan mental lainnya. 3) Meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya kesehatan mental melalui kampanye dan kegiatan edukatif. 4) Mengadakan survei kepuasan mahasiswa secara rutin untuk mengevaluasi efektivitas layanan dan program yang disediakan.
Sasaran. 1. Meningkatkan daya saing Sumber daya manusia (SDM) Industri Sasaran Strategis Perspektif Stakeholder yaitu Meningkatkan daya saing Sumber daya manusia (SDM) Industri dengan indikator kinerja utama : a. Jumlah tenaga kerja industri terampil yang kompeten dengan target 1.850 orang. b. Jumlah tenaga kerja industri tingkat ahli yang kompeten dengan target 3.200 orang. c. Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi kompetensi dengan target 10.000 orang. d. Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 dengan target 70.000 orang. e. Jumlah tenaga kerja industri lulusan D1 Industri dengan target 500 orang. f. Jumlah ASN Kementerian Perindustrian yang mengikuti Program Rintisan Gelar dengan target 140 orang. g. Jumlah ASN Kementerian Perindustrian yang mengikuti Diklat Penjenjangan dengan target 348 orang. h. Jumlah ASN Kementerian Perindustrian yang mengikuti Diklat Teknis Industri dengan target 100 orang. i. Jumlah ASN Kementerian Perindustrian yang mengikuti Diklat Fungsional dengan target 100 orang. j. Jumlah ASN Kementerian Perindustrian dan tenaga kerja industri yang mengikuti Diklat 4.0 dengan target 100 orang. k. Jumlah calon wirausaha baru bidang industri dengan target 16 orang. 2. Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi (Sarana dan Prasarana Pendidikan Vokasi Berbasis Kompetensi) Sasaran Strategis Prespektif Internal Process yaitu Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi (Sarana dan Prasarana Pendidikan Vokasi Berbasis Kompetensi) dengan indikator kinerja utama : a. Penyelenggaraan pendidikan SMK Berbasis kompetensi menuju Dual System dengan target 9 unit. b. Penguatan Kelembagaan SMK Industri berbasis kompetensi dengan target 9 unit. c. Penyelenggaraan pendidikan Politeknik berbasis kompetensi menuju Dual System dengan target 12 unit. d. Penguatan kelembagaan Politeknik/Akademi Komunitas Industri Berbasis Kompetensi dengan target 12 unit. 3. Pendirian Lembaga pendidikan dan Pelatihan industri di WPPI (Pengembangan Politeknik/ Akademi Komunitas). Sasaran Strategis Pendirian Lembaga pendidikan dan Pelatihan industri di WPPI (Pengembangan Politeknik/ Akademi Komunitas) dengan indikator kinerja utama yaitu : a. Ijin Pendirian Politeknik/Akademi Komunitasi Industri dengan target 1 unit. b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Politeknik/ Akademi Komunitas Industri dengan 1 unit.
Sasaran. 1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan jalan, jembatan dan irigasi serta bangunan pelayanan publik 2. Meningkatnya pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang
Sasaran. 1. Terwujudnya lulusan yang berkemampuan akademik, berjiwa wirausaha, profesional, mandiri, disiplin, dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. 2. Terwujudnya ipteks peternakan yang bernafaskan kearifan lokal sehingga mampu berperan dalam pembangunan masyarakat. 3. Terwujudnya karya inovatif dan prospektif bagi pengembangan institusi dan dunia peternakan 4. Terwujudnya tatakelola institusi yang dinamis, akuntabel, efektif, dan efisien
Sasaran. Balai Diklat Industri Surabaya dalam mendukung penyelesaian masalah nasional akan keterbatasan SDM industri yang kompeten, menetapkan visi:
Sasaran. Berdasarkan tujuan tersebut, maka Ditetapkan sasaran Direktorat Jenderal PSDKP tahun 2019-2024 melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu pendekatan logical model yang utamanya digunakan untuk penyusunan Rencanan Kerja (Renja) sesuai dengan format Bappenas dan Kementerian Keuangan serta menggunakan pendekatan balanced scorecard (BSC) yang utamanya digunakan untuk penyusunan Perjanjian Kinerja dan pengukuran kinerja. Pada pendekatan logical model, sasaran disusun secara logis dan terstruktur menjadi: sasaran strategis (K/L) yang menghasilkan dampak (impact), sasaran program (unit Eselon I) yang menghasilkan hasil (outcome), dan sasaran kegiatan (unit Eselon II) yang menghasilkan keluaran (output). Jika menggunakan pendekatan tersebut maka sasaran Direktorat Jenderal PSDKP tahun 2020-2024 merupakan sasaran program dari program pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, yaitu: a. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP; dan b. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan partisipatif Di sisi lain, pendekatan balanced scorecard (BSC) adalah suatu konsep manajemen dalam pengukuran kinerja secara terukur (kuantitatif), utuh dan seimbang pada berbagai perpektif, jangka waktu, dan ruang lingkup. Sasaran pada pendekatan ini dijabarkan ke dalam 4 (empat) perspektif, yaitu: stakeholder perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn and growth perspective. Dengan demikian, jika menggunakan pendekatan BSC maka sasaran Direktorat Jenderal PSDKP tahun 2020- 2024 sebagai berikut: a. Stakeholder perspective: “Terwujudnya Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan”. b. Customer perspective: “Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan”. c. Internal Process perspective 1) Tersedianya kebijakan bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang efektif; 2) Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan secara profesional dan partisipatif. d. Learning and growth perspective 1) Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Direktorat Jenderal PSDKP yang profesional dan berintegritas; 2) Tersedianya manajemen pengetahuan Direktorat Jenderal PSDKP yang handal dan mudah diakses; 3) Terwujudnya birokrasi DJPSDKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima; 4) Terkelolanya anggaran Direktorat Jenderal PSDKP secara efisien danakuntabel.